tag:blogger.com,1999:blog-12558546019347132192024-03-04T23:25:38.725-08:00PT. Gerald Dean MandiriPT. Gerald Dean Mandirihttp://www.blogger.com/profile/08768795430703882070noreply@blogger.comBlogger13125tag:blogger.com,1999:blog-1255854601934713219.post-4896412267854569612009-05-08T06:20:00.001-07:002009-05-08T06:26:26.036-07:00Rumah Resort di Bandung Barat<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgySzazIwjdP8aCD-b2Zhd85zEf_Suk17j1iNZO3pBxuq_3pyyt-Lz6rLsTgBQpQzlTNnw3Vkp3S2d-h4hgfdEFgTt69xkWLWOOmdWl-g_mZd7Q8iq6LVkM_-QHzSjf3R9OSXxiVV0CR40/s1600-h/r.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 298px; height: 225px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgySzazIwjdP8aCD-b2Zhd85zEf_Suk17j1iNZO3pBxuq_3pyyt-Lz6rLsTgBQpQzlTNnw3Vkp3S2d-h4hgfdEFgTt69xkWLWOOmdWl-g_mZd7Q8iq6LVkM_-QHzSjf3R9OSXxiVV0CR40/s320/r.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5333442951381562162" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;"><div id="boxtitle" style="margin-bottom: 0px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; color: rgb(51, 51, 51);font-family:arial;font-size:11px;"><span style="font-style: italic;">Pada bagian depan, terdapat kolom-kolom berjajar yang dibungkus batu andesit, garis-garis pada batu-batu yang ditempelkan di dinding, kayu, dan kusen-kusen yang cukup tebal pada dinding kaca.</span><br /><br /></div> <!--- video --> Melihat rumah “resort” ini, umumnya orang menyangka hunian ini sebagai bangunan <em>tropical minimalis</em>. Disebut bergaya tropis karena atap rumah ini lebar, seperti perisai. Tidak minim seperti bangunan minimalis pada umumnya. Demikian juga dengan penggunaan kayu-kayu dan material alam seperti batu-batu yang menempel di dinding, merupakan ciri bangunan tropis.<br /><br />Sedangkan kesan minimalis muncul karena garis-garis bangunan ini sederhana, tak memiliki banyak lekukan. Ternyata dugaan ini salah. Menurut arsitek yang mendesain bangunan dan <em>landscape</em> kediaman ini, menolak kalau rumah rancangannya disebut bergaya tropical minimalis. “Rumah ini tidak minimalis, sebab banyak detailnya,” katanya.<br /><br />Detail seperti disebut arsiteknya, memang bertebaran di rumah seluas 1000 m2 ini. Pada bagian depan misalnya, terlihat kolom-kolom berjajar yang dibungkus batu andesit, garis-garis pada batu-batu yang ditempelkan di dinding, kayu dan kusen-kusen yang cukup tebal pada dinding kaca, serta permainan kaso-kaso dengan lisplang pada ujung atap bangunan. Detail unik juga tampak pada beberapa pintu di dalam rumah. Pintu utama yang terbuat dari kayu masif utuh misalnya, memiliki banyak lubang-lubang persegi kecil. Membuat cahaya dan udara leluasa keluar dan masuk.</div>PT. Gerald Dean Mandirihttp://www.blogger.com/profile/08768795430703882070noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1255854601934713219.post-34313873302600323132009-04-17T04:26:00.000-07:002009-04-17T04:59:43.654-07:00Manajemen Konstruksi Profesional<div align="justify"> Oleh:<br /> Zaenal Arifin<a title="" style="" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=1255854601934713219#_ftn1" name="_ftnref1">*</a><br /><br /><br />Intisari<br /><br />Perkembangan manajemen konstruksi di negara kita tidak dapat lepas dari perkembangan industri jasa konstruksi yang semakin meningkat. Semakin banyak dan kompleknya proyek, kehadiran Manajemen Konstruksi Profesional menjadi suatu keharusan. Manajemen Konstruksi tidak dapat lagi berdiri hanya sebagai sistem, melainkan harus merupakan badan usaha profesional didalam pengelolaan proyek. Bahkan Manajemen Konstruksi saat ini tidak hanya berfungsi sebagi wakil Pemilik dalam pengelolaan proyek saja, melainkan dituntut juga sebagai Kontraktor Utama (“Main Contractor”) yang bertanggungjawab kepada Pemilik mengenai waktu, biaya dan mutu pekerjaan secara keseluruhan.<br /><br /><br />1. Pendahuluan.<br /> Henry Fayol (1841 - 1925) seorang industriawan Perancis adalah orang pertama yang menjelaskan secara sistematis bermacam aspek pengetahuan manajemen dengan menghubungkan dengan fungsi-fungsinya. Fungsi-fungsi manajemen yang dimaksud adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin dan mengendalikan. Aliran pemikiran diatas kemudian dikenal sebagai manajemen klasik atau manajemen fungsional (manajemen dipandang sebagai fungsi)4). Pemikiran manajemen klasik berkembang pada zaman tumbuhnya industri modern dalam rangka mencari upaya menaikkan efisiensi dan produktivitas (hasil) pabrik pada umumnya dan tenaga kerja pada khususnya. Pemikiran manajemen klasik mencakup periode yang amat panjang dan dikembangkan sejak abad 19, sewaktu kegiatan perusahaan belum sebesar dan sekompleks saat ini. Dari sejarah terlihat bahwa penerapan manajemen klasik untuk operasi perusahaan dan industri amat besar peranannya dalam ikut mengantar kemajuan dan kebesaran bidang tersebut sampai ketaraf dewasa ini.<br /> Perkembangan manajemen konstruksi di negara kita tidak dapat lepas dari perkembangan industri jasa konstruksi. Sedang perkembangan industri jasa konstruksi berhubungan erat dengan pelaksanaan pembangunan yang saat ini sedang giat dilaksanakan. Pada umumnya industri jasa konstruksi mencakup kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pembangunan prasarana dan sarana fisik dalam bidang gedung, bidang teknik sipil, dan bidang instalasi. Dengan meningkatnya volume pembangunan tersebut, maka diikuti pula peningkatan cara pengelolaan pelaksanaan pembangunan yang berupa perkembangan dalam bidang manajemen konstruksi. Demikian pula hubungan kerja yang terjadi antara unsur - unsur pelaksana pembangunan mengalami perkembangan yang disesuaikan dengan volume kegiatan untuk masing - masing jenis bangunan. Selain itu tingkat pemikiran serta tingkat kepuasan dari pemilik proyek semakin tajam, penyelesaian proyek tidak lagi diharapkan hanya diselesaikan dengan apa adanya. Konsultan Manajemen Konstruksi tidak lagi dituntut sebagai wakil pemilik didalam pengelolaan perencanaan dan pengawasannya saja, melainkan dituntut untuk mengelola secara keseluruhan, dalam arti mulai dari perencanaan, pengawasaan dan tahap pelaksanaan. Berdasarkan hal tersebut, kehadiran konsultan Manajemen Konstruksi Profesional (Profesional Construction Management) di dalam suatu proyek tidak dapat ditawar-tawar lagi keberadaannya. Pengertian Profesional dalam hal ini adalah badan usaha yang bergerak dibidang konsultan Manajemen Konstruksi yang berfungsi sebagai wakil pemilik secara totalitas, baik dari segi wewenang, tanggungjawab serta kemampuan dalam merencana, mengelola dan melaksanakan.<br /><br />2. Manajemen Konstruksi Sebagai Badan Usaha.<br /> Pengertian manajemen yang biasanya dibatasi dengan kata yang ada didalam kata manajemen, menunjukan kekhususan dari manajemen tersebut, seperti manajemen industri, manajemen proyek, manajemen konstruksi. Pengertian manajemen proyek/ konstruksi adalah penerapan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian) secara sistimatis pada suatu proyek dengan mengggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien agar tercapai tujuan proyek secara optimal3). Pengertian tersebut dapat diartikan Manajemen Konstruksi sebagai sistim.<br /> Dalam perkembangannya, manajemen proyek/ manajemen konstruksi sebagai sistim berkembang secara lebih luas dengan diterapkan pada seluruh tahapan proyek, mulai dari tahapan perencanaan, perancangan, pengadaan dan pelaksanaan, sehingga untuk menerapkannya akan lebih rumit dan komplek karena sumber daya yang ada berlainan dan bervariasi dan mempunyai tujuan-tujuan sesuai dengan tahapan proyeknya.<br /> Pada manajemen proyek dalam pengertian diatas, kegiatan-kegiatan yang dilakukan beraneka ragam, mulai dari perencanaan program, survey, penelitian, studi kelayakan, perancangan, pengadaan/ lelang sampai pelaksanaan, sehingga akan melibatkan berbagai ahli dan pihak yang lebih banyak (surveyor, perencana/ arsitek, ahli geologi, konstruktor, kontraktor dsb.) yang merupakan suatu tim yang saling berkaitan dan berhubungan sehingga memerlukan pengelolan ( manajemen) yang professional ( terpadu) sehingga dengan pendekatan konsep ini dibutuhkan seorang atau badan usaha profesional dibidang manajemen yang akan mengelola proyek tersebut mulai dari perencanaan, perancangan, lelang/ tender sampai pelaksanaannya. Dengan konsep ini dapat dilakukan perencanaan secara bersamaan dengan beberapa perencana, begitu juga pada tahap pelaksanaan secara bertahap (fast track) tanpa harus menunggu dahulu perencanaan selesai secara keseluruhan. Dengan konsep ini peran Manajemen Konstruksi sangat besar dalam menentukan keberhasilan proyek dari segi waktu, biaya, mutu, keamanan dan kenyamanan yang optimal. Sehingga merupakan suatu keharusan Manajemen Konstruksi berdiri sebagai badan usaha profesional sebagai wakil dari pemilik<br /><br />3. Manajemen Konstruksi Sebagai Sistim<br />3.1 Sistim Pelaksanaan Tradisional (Traditional Delivery System)<br />Hingga akhir tahun 1970 an, di Amerika ada dua sistem pelaksanaan proyek yang telah digunakan dalam industri konstruksi dengan cukup sukses, yaitu1) :<br /><br /><br />1. Sistim Tradisional (traditional system).<br />Dalam sistim ini Pemilik pada tahap perekayasaan dan perancangan (engineering design) mengadakan ikatan kontrak dengan Konsultan Perencana. Pada tahap pelaksanaan (construction) Pemilik mengadakan ikatan kontrak dengan pihak Kontraktor. Gambar 3.1 menunjukkan Sistem Tradisional dimana pihak kontraktor seakan-akan bekerja sendiri-sendiri secara independen. Perencana menyelesaikan tugas-tugas perencanaannya sebelum Pemilik memilih Kontraktor Pelaksana. Setelah penentuan Kontraktor biasanya Pemilik meminta perencana menjadi pengawas pelaksanaan proyek atas nama pemilik.<br /><br />2. Sistim Rancang Bangun (Design-Built System)<br />Sistim ini cukup populer di Eropa dan Amerika Selatan. Pada sistem ini perancangan dan pelaksanaan dilakukan oleh satu perusahaan sehingga memiliki beberapa keuntungan bila dibanding dengan sistem tradisional. Waktu yang dibutuhkan dari tahap perancangan hingga tahap pelaksanaan lebih singkat, total biaya lebih rendah serta pencapaian standar mutu lebih terjamin.<br />3.2 Sistim Manajemen Konstruksi Profesional (PCM Delivery system)<br />Sistim ini merupakan sistim manajemen yang relatif lebih baru dibanding dengan sistim pelaksanaan tradisional dan merupakan perkembangan alternatif dari sistim di atas. Pada umumnya PCM dibagi menjadi empat sistim, yaitu1) :<br /><br />1. Agency Construction Manajement (ACM).<br />Pada sistim ini Konsultan Manajemen Konstruksi mendapat tugas dari pihak Pemilik dan berfungsi sebagai koordinator “penghubung” (interface) antara perancangan dan pelaksanaan. Konsultan MK dapat mulai dilibatkan mulai dari fase perencanaan tetapi tidak menjamin waktu penyelesaian proyek, biaya total serta mutu bangunan. Pihak Pemilik mengadakan ikatan kontrak langsung dengan beberapa kontraktor sesuai dengan paket-paket pekerjaan yang telah disiapkan.<br /><br />Extended Service Construction Manajemen (ESCM).<br />Jasa konsultan MK dapat dilakukan oleh pihak Perencana atau pihak Kontraktor. Apabila perencana melakukan jasa Manajemen Konstruksi, akan terjadi “konflik-kepentingan” karena peninjauan terhadap proses perancangan tersebut dilakukan oleh konsultan Perencana itu sendiri, sehingga hal ini akan menjadi suatu kelemahan pada sistim ini (lihat tipe a). Pada tipe b, kontraktor kemungkinan melakukan jasa Manajemen Konstruksi berdasarkan permintaan Pemilik (ESCM/ Kontraktor).<br /><br /><br />3. Owner Construction Management (OCM).<br />Dalam hal ini Pemilik mengembangkan jasa dibidang manajemen konstruksi yang bertanggungjawab terhadap manajemen proyek yang dilaksanakan, sehingga dapat dikata bahwa tim Manajemen Konstruksi yang mengelola proyek merupakan bagian dari kepemilikan Pemilik proyek. Pada kondisi ini jelas Pemilik proyek merupakan badan usaha/ perorangan yang sangat mapan.<br /><br /><br /><br />Guaranted Maximum Price Construction Management (GMPCM).<br />Konsultan ini bertindak lebih kearah kontraktor umum daripada sebagai wakil pemilik. Disini konsultan GMPCM tidak melakukan pekerjaan konstruksi tetapi bertanggungjawab kepada pemilik mengenai waktu, biaya dan mutu. Jadi dalam Surat Perjanjian Kerja/ Kontrak konsultan GMPCM tipe ini bertindak sebagai pemberi kerja terhadap para kontraktor (sub kontraktor).<br /><br /><br />Pada sistem ini GMPCM lebih berperan sebagai multi kontraktor, dengan kata lain GMPCM dapat mengatur keseluruhan proyek termasuk keberadaan kontraktor, sehingga tidak hanya sebagai pengawas proyek saja. MK pada sistem ini mempunyai tanggungjawab penuh dalam hal biaya dan garansi kualitas pekerjaan kepada pemilik. Sistem ini sangat berbeda dengan sistem-sistem diatas dalam hal tanggungjawab atas waktu, biaya dan kualitas.<br /><br />4. Pembahasan<br /> Bila kita perhatikan dari strukstur organisasi proyek, banyak proyek yang dilaksanakan di negara kita, khususnya di Yogyakarta, keberadaan Manajemen Konstruksi terkadang tumpang-tindih dengan keberadaan Konsultan Pengawas. Kita sulit membedakan antara Konsultan Pengawas dan tim Manajemen Konstruksi. Bahkan terkadang ada juga dalam suatu proyek tidak ada tim Manajemen Konstruksi, sehingga otomatis keberadaan Manajemen Konstruksi digantikan oleh Konsultan Pengawas. Hal ini berkebalikan dengan seharusnya, dimana keberadaan tim Manajemen Konstruksi dapat berfungsi luas, dia dapat berfungsi sebagai multi konsultan; Konsultan Perencana maupun Konsultan Pengawas.<br /> Bila kita perhatikan, tumpang-tindihnya antara tim Manajemen Konstruksi dengan Konsultan Pengawas dapat dikarenakan oleh beberapa aspek. Pertama, ketidaktahuan Pemilik (Owner) terhadap fungsi yang jelas dari keduanya, sehingga dalam isi kontrak kerja tidak bunyi antara kejelasan wewenang dan tanggungjawab keduanya. Kedua, dalam tahap pengadaan (Procurement), Pemilik mengangkat secara sendiri-sendiri dan terpisah antara Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas, tim MK dan Pelaksana. Aspek terakhir (ketiga), pengadaan tim Manajemen Konstruksi terkadang dilakukan setelah proyek konstruksi berlangsung sehingga fungsinya tidak jauh berbeda dengan Konsultan Pengawas. Ketiga aspek tersebut dapat dikategorikan akibat dari penerapan Sistim Manajemen Konstruksi Tradisional, seperti yang telah diterangkan sebelumnya.<br /> Tim Manajemen Konstruksi sebenarnya diperlukan akibat keterbatasan kemampuan Pemilik proyek. Pemilik proyek yang sangat mapan dan mampu dalam hal konstruksi secara keseluruhan sejak dari perencanaan awal sampai dengan pelaksanaan otomatis akan melaksanakan jasa Manajemen Konstruksi sendiri, dan hal ini akan mendapatkan hasil yang lebih memuaskan. Pemilik yang demikian tentunya tidak lagi berbentuk perorangan, melainkan suatu badan usaha yang cukup mapan dalam bidang jasa konstruksi.<br /> Setidaknya yang dinamakan Manajemen Konstruksi Profesional, adalah keberadaan tim MK dalam suatu proyek tidak lagi hanya berfungsi sekadar Konsultan Pengawas saja. Melainkan memiliki multi-fungsi, bahkan dapat menjamin kepada Pemilik dengan kata lain bertanggungjawab penuh: kualitas hasil, target waktu, biaya bahkan bertanggungjawab terhadap hasil akhir melalui garansi pemakaian dan pemeliharaan dalam waktu tertentu sebelum penyerahan proyek kepada Pemilik. Yang menjadi kendala dalam hal ini diperlukannya tingkat kemampuan sumber dana dan daya yang sangat mapan yang harus dimiliki oleh badan usaha MK. Selain itu proyek yang dilaksanakan harus dapat dikategorikan sebagai proyek besar/ mega proyek.<br /> Untuk proyek-proyek seperti yang banyak dilaksanakan di daerah Yogyakarta yang dapat dikategorikan proyek-proyek yang relatif tidak begitu besar (non-mega proyek), badan usaha dibidang jasa MK tetap harus dilaksanakan secara profesiaonal (MK Profesional). Sistim MK yang cocok dilaksanakan adalah Agency Construction Manajement dimana pada sistim ini tim Manajemen Konstruksi harus sudah diikutsertakan pada awal fase perencanaan proyek. Dengan dilibatkannya tim MK di awal-awal perencanaan proyek dapat dipastikan fungsi dari MK akan jelas terlihat, tidak akan terjadi “tumpang-tindih” fungsi dengan Konsultan Pengawas.<br /> Bilamana pihak Pemilik proyek memiliki kemampuan, kemampuan dibidang dana dan kemampuan dibidang ilmu konstruksi (struktur maupun manajemen konstruksi), sebaiknya sistim MK yang digunakan dalam pengelolaan proyek-proyeknya adalah berdasarkan Owner Construction Management. Pemilik mendirikan badan usaha profesional dibidang jasa MK. Yang mengelola dari awal fase perencanaan, pengadaan sampai pelaksanaan proyek. Diharapkan dengan sistim ini akan didapat hasil proyek yang lebih memuaskan dan dapat meningkatkan nilai efisiensi biaya proyek secara keseluruhan.<br /><br />5. Kesimpulan<br /> Dari uraian di atas dapat diambil dua kesimpulan sebagai berikut ini.<br />a. Manajemen Konstruksi Profesional adalah badan usaha yang mewakili Pemilik proyek yang bertanggungjawab secara total: baik kelancaran jalannya suatu proyek dari awal perencanaan sampai selesai, biaya proyek, pengendalian dalam hal kualitas pekerjaan sampai dengan waktu penyelesaian proyek, bahkan memberikan garansi kepada Pemilik sewaktu penyerahan sampai dengan waktu yang ditentukan.<br />b. Batasan minimal bahwa keberadaan tim MK tidak dikatakan “banci” (dalam arti fungsinya tidak berbeda dengan Konsultan Pengawas) adalah tim MK diangkat oleh Pemilik proyek dari mulai awal perencanaan bukan sewaktu pelaksanaan proyek, jadi pengadaan tim MK ini merupakan paling pertama dibanding dengan pengadaan bidang jasa-jasa lain (termasuk Konsultan Perencana).<br /><br /><br />Alamat Penulis:<br /><br />Kantor:<br /><br />Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia (FTSP-UII), Jalan Kaliurang KM 14,4 Yogyakarta<br />Telpon (0274) 895042 – 895707<br />Faxmile(0274) 895330<br /> <br /><br /><br /><a title="" style="" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=1255854601934713219#_ftnref1" name="_ftn1">*</a> Dosen Tetap Jurusan Teknik Sipil, FTSP-UII Yogyakarta.<br /></div>PT. Gerald Dean Mandirihttp://www.blogger.com/profile/08768795430703882070noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-1255854601934713219.post-90306651279281917972008-12-24T00:07:00.000-08:002008-12-24T00:18:37.629-08:00Natal<div align="center"><strong><span style="color:#cccccc;"></span></strong> </div><div align="center"><strong><span style="color:#cccccc;"></span></strong> </div><div align="center"><strong><span style="font-size:130%;color:#cccccc;">Kami Staf dan Karyawan PT. Gerald Dean Mandiri mengucapkan :</span></strong></div><strong><span style="color:#cccccc;"></span></strong><br /><div align="center"><strong><span style="font-size:180%;color:#ff0000;">Selamat NATAL 2008 dan Tahun Baru 2009</span></strong></div><div align="center"><strong><span style="font-size:180%;color:#ff0000;"></span></strong> </div><div align="center"><strong><span style="font-family:trebuchet ms;font-size:130%;color:#ff0000;"><em>Damai Dihati Damai Dibumi</em></span></strong></div>PT. Gerald Dean Mandirihttp://www.blogger.com/profile/08768795430703882070noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1255854601934713219.post-76859348058919675882008-12-20T00:01:00.000-08:002008-12-20T00:09:04.888-08:00The Best Foto Pangandaran Tour<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEis54HfEMNOnn_uaRjCuxUe_I0t1SMJM82G-zooHZgnKAnSpWz1GpNF3WVRzQxAQjsrS-6g6pR9vRauWWYn6uqfdzCdA-Z8BtrkvNqpq_BTkqBYuehs_QSQiNYz8Uz9jhW_NZF1l8JKLCE/s1600-h/The+Best+Foto+1_Untitled_Page1.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5281780857605204658" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 320px; CURSOR: hand; HEIGHT: 247px; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEis54HfEMNOnn_uaRjCuxUe_I0t1SMJM82G-zooHZgnKAnSpWz1GpNF3WVRzQxAQjsrS-6g6pR9vRauWWYn6uqfdzCdA-Z8BtrkvNqpq_BTkqBYuehs_QSQiNYz8Uz9jhW_NZF1l8JKLCE/s320/The+Best+Foto+1_Untitled_Page1.jpg" border="0" /></a><br /><div></div>PT. Gerald Dean Mandirihttp://www.blogger.com/profile/08768795430703882070noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1255854601934713219.post-8773517321001762482008-12-16T21:45:00.000-08:002008-12-16T21:50:29.637-08:00<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDCsqT7AEDLyI85NaJiTjPc2-H_8ABsHFVaa7TDXNyE2kB8M_ukSC61J81fjMrJWDqmlB9sMBVMwO1yZ3LRRibgYbcDHzMb6aDjB-S6SjQc8hjeCw-so81HAdBj50OcIS6-wfEybb4YU0/s1600-h/Jembatan.bmp"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5280632169091865554" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 300px; CURSOR: hand; HEIGHT: 201px; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDCsqT7AEDLyI85NaJiTjPc2-H_8ABsHFVaa7TDXNyE2kB8M_ukSC61J81fjMrJWDqmlB9sMBVMwO1yZ3LRRibgYbcDHzMb6aDjB-S6SjQc8hjeCw-so81HAdBj50OcIS6-wfEybb4YU0/s320/Jembatan.bmp" border="0" /></a><br /><div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2TvLx1PWYrUk2aBwznsTcQKR_ajvCfn3VB8aA3887GtQnreS0sXj0ZjPqFIL5w1Z6zazWwN39wpXIQNEdhJs-oysmPMU_mEo30V0YYzMIe4N075kV_UxMwq8658eFKR-9SMo4_fIlY-U/s1600-h/jembatan+ambruk.bmp"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5280631549285311298" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 285px; CURSOR: hand; HEIGHT: 214px" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2TvLx1PWYrUk2aBwznsTcQKR_ajvCfn3VB8aA3887GtQnreS0sXj0ZjPqFIL5w1Z6zazWwN39wpXIQNEdhJs-oysmPMU_mEo30V0YYzMIe4N075kV_UxMwq8658eFKR-9SMo4_fIlY-U/s320/jembatan+ambruk.bmp" border="0" /></a><br /><br /><div align="justify"><span style="color:#ff0000;">Surabaya</span> - PT Waskita Karya boleh berdalih arus sungai dan sampah sebagai penyebab ambrolnya jembatan yang sedang dibangunnya. Tapi pakar kontruksi punya pendapat lain. I Gusti Putu Raka, pakar Konstruksi Beton dan Perencanaan dari Fakultas Teknik Sipil ITS berpendapat ada yang salah dalam perencanaan jembatan yang ambrol di kawasan Mulyorejo, Surabaya itu.Peristiwa yang membuat tiga pekerja hilang yang kemungkinan terkubur reruntuhan jembatan di dasar sungi itu dalam bahasa ilmiahnya dinamakan terjadi keruntuhan mendadak."Pasti ada yang salah. Salahnya bisa macam-macam, bisa perencanaannya atau penghitungan awal," ungkapnya, Kamis (11/12/2008). Menurut pria yang menjabat sebagai Sekretaris Senat ITS ini dirinya melihat sendiri kondisi jembatan yang menghubungkan Kejawan Putih Tambak dan Kalisari Damean. Menurutnya, parah."Agak istimewa. Ada sesuatu yang fatal, entah itu apa. Saya tidak berani menyimpulkan karena hanya melihat data visualnya," tuturnya.Ketika disinggung apakah sampah bisa merobohkan jembatan tersebut? Pria asal Bali ini tidak yakin sampah bisa merobohkan jembatan yang dibangun dari dana APBN tersebut."Saya sulit mengungkapkan seberapa jauh sampah sampai bisa meruntuhkan jembatan. Ada hambatan yang terjadi di dalam perencanaan awal," katanya.Dia menambahkan apa penyebab pastinya ambrolnya jembatan tersebut baru bisa diketahui dari penelitian di laboratorium. "Dari penelitian di lab bisa diketahui kadar semen ataupun campuran bahan yang digunakan," terang dia.</div></div>PT. Gerald Dean Mandirihttp://www.blogger.com/profile/08768795430703882070noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1255854601934713219.post-51095204019329609002008-12-09T03:39:00.000-08:002008-12-09T03:55:39.907-08:00WAWANCARA<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPyP15mp01qscqkHV8EqzeCBbjwvsb7H4oNSB2j2iYc0fJi63Zk_-QxnWS8EDM6r4tbEGA_4CCOM2pKzyXdNHsKOaRyBhSLfnhUIXx0ljVD9IQO49FSKG7550hT4JD3LAnUKYguCt6OD0/s1600-h/Project+Manager.bmp"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5277755666251624898" style="FLOAT: right; MARGIN: 0px 0px 10px 10px; WIDTH: 162px; CURSOR: hand; HEIGHT: 202px" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPyP15mp01qscqkHV8EqzeCBbjwvsb7H4oNSB2j2iYc0fJi63Zk_-QxnWS8EDM6r4tbEGA_4CCOM2pKzyXdNHsKOaRyBhSLfnhUIXx0ljVD9IQO49FSKG7550hT4JD3LAnUKYguCt6OD0/s320/Project+Manager.bmp" border="0" /></a> <span style="color:#ffff00;"><strong>PROJECT MANAGER SENIOR PT. Gerald Dean Mandiri</strong></span><br /><br /><div align="justify">Kami telah mewawancarai narasumber secara eklusive <strong><span style="color:#ff0000;">Project Manager Senior Bapak Wenarto Leo,</span></strong> <strong><span style="color:#ff0000;">ST.</span></strong> Bapak Wenarto Leo sarat akan pengalaman dalam bidang Konstruksi, khususnya Manajemen Konstruksi. Beliau telah beberapa kali menangani proyek-proyek besar. Lulusan Teknik Sipil Universitas Parahyangan Bandung ini selain berpengalaman juga sangat loyal terhadap perusahaan.<br /><br /><span style="color:#ff0000;">Bapak bekerja sebagai PM di manajemen konstruksi, apakah peranan penting MK..? kenapa…?</span><br /><br />Secara struktur organisasi di dalam proyek itu sendiri, posisi MK adalah sebagai wakil dari pihak Owner yang dipercaya untuk melakukan pengawasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor di lapangan, terutama dari segi kualitas hasil pekerjaan agar sesuai dengan spesifikasi dari Konsultan Perencana maupun dengan keinginan pihak Owner yang sudah disepakati bersama.<br />Selain pemeriksaan fisik lapangan, MK juga secara moral wajib untuk memeriksa segala pemeriksaan administrasi yang terkait dengan nominal rupiah yang harus dikeluarkan / diterima oleh pihak Owner, sesuai dengan Kontrak pelaksanaan di lapangan. Adapun tujuan pemeriksaan ini adalah demi kepentingan Owner dan Kontraktor sendiri, dimana kedua belah pihak tidak ada yang boleh dirugikan. Pihak yang secara kewajiban penuh dalam hal pemeriksaan administrasi ini adalah pihak Quantity Surveyor sebagai badan netral yang mengurus semua permasalahan administrasi diatas, baik dengan pihak Owner maupun dengan Kontraktor dengan berkoordinasi bersama MK.<br /></div><br /><br /><div align="justify"><span style="color:#ff0000;">Yang saya dengar apa benar bapak menangani 3 proyek sekaligus…? Proyek mana saja? Bagaimana mengontrol hal tersebut?<br /></span><br />Ah...anda dengar darimana? Sebenarnya bukan saya yang menangani 3 proyek sekaligus, tapi perusahaanlah yang menganganinya. Saya hanya sebagai karyawan yang menjalankan tugas...<br /><br /><span style="color:#ff0000;">Sebagai proyek manager senior di manajemen konstruksi, kendala apa saja yang terjadi diproyek (kontraktor,konsultan perencana bahkan owner sendiri…)?</span><br /><br />Pertama yang menjadi kendala adalah kerjasama tim MK yang belum kompak, apalagi pada awal pelaksanaan proyek dimana personil-personil yang ditempatkan belum semuanya standby di lapangan. Dan biasanya untuk membentuk kerjasama tim yang baik ini butuh waktu yang cukup lama dan harus didukung dengan kesadaran dari seluruh personil mengenai job dan tanggung jawab masing-masing dalam melaksanakan tugasnya.<br />Mengenai kendala Kontraktor pasti selalu ada. Mungkin hal ini terkait dengan target keuntungan dan waktu yang harus ditargetkan oleh Kontraktor. Bila terkait dengan waktu, kadang kala harus berbenturan dengan MK yang tugasnya adalah menjaga kualitas pekerjaan menurut aturan dan toleransi yang ada.Dan bila terkait dengan masalah keuntungan (duit), Kontraktor akan berusaha semaksimal mungkin agar dapat menekan biaya pelaksanaan dengan trik-trik yang sudah sering terjadi di lapangan (yah...anda juga tau lah, kan sering di lapangan...).<br />Semua tidak terlepas dari ketidaksempurnaan dalam melaksanakan pekerjaan, termasuk juga Konsultan Perencana. Dead line dan proyek yang menumpuk akhirnya akan menjadi alasan ketidaksempurnaan desain yang diberikan. Justru dengan adanya MK, maka ketidaksempurnaan ini dapat diidentifikasi lebih dini, guna memberikan masukan kepada Konsultan untuk item-item apa yang harus menjadi perhatian Konsultan Perencana dalam waktu yang tepat.<br />Mengenai kendala dari pihak Owner sendiri, mungkin sama dengan kendala yang dialami MK akibat Kontraktor. Akan tetapi bila bertemu dengan pihak Owner yang bijak dalam bersikap, masalah-masalah tersebut dapat diatasi.<br /><br /><span style="color:#ff0000;">Bagaimana cara mengatasi selisih paham antar kontraktor, karena di proyek kebanyakan bukan satu kontraktor saja?<br /></span><br />Yang paling utama adalah ketegasan dalam mengambil keputusan yang dapat memuaskan seluruh pihak. Bahkan kadang-kadang tidak menutup kemungkinan bahwa MK juga salah dapat pengambilan keputusan yang dapat mengakibatkan salah paham diatas. Nah disinilah hubungan antara MK dan Kontraktor yang ada akan menentukan langkah selanjutnya.<br /><br /><span style="color:#ff0000;">Anda sebagai wakil pemberi tugas/owner, bagimana anda membantu owner agar proyek berjalan lancar?<br /></span><br />Yang penting adalah tranparansi baik dari MK maupun Owner dalam menentukan rencana dan tujuan proyek. Bayangkan kalau MK tidak mengetahui rencana Owner, wah... mau jalan belok mana saja tidak tahu.<br /><br /><span style="color:#ff0000;">Denger-denger bapak akan menjabat project coordinator..nih? apakah tanggapan bapak dan apa visi bapak kedepan untuk menjalankan proyek-proyek tersebut?<br /></span><br />Wah...anda ini sedang bikin tabloid gosip ya? Untuk masalah ini,saya belum bisa menanggapinya berhubung belum ada kejelasan dari Kantor Pusat.<br /></div><br /><br /><div align="justify"><span style="color:#ff0000;">Singkat saja apa pesan-pesan buat karyawan-karyawan GDM …?<br /></span><br />Jangan terlalu terpaku dengan posisi yang anda miliki saat ini di perusahaan. Posisi-posisi yang lebih tinggi sudah menanti anda (tentu gajinya juga lah...).<br />Jadi jangan pernah berhenti belajar, ilmu yang ada saat ini baik di kantor maupun di lapangan adalah gratis bahkan dibayar lagi (digaji maksudnya...), tidak ada ruginya buat anda.<br />Hidup ini adalah seleksi alam, dimana yang kuat akan bertahan, yang bagus akan terpilih. Hidup cuma sekali....jangan dibuat susah!!!<br /><br /><span style="color:#ff0000;">Bapak sebagai pimpinan di proyek…bagimana cara menghadapi tekanan-tekanan biaya proyek yang diminta oleh Onwer agar tidak membengkak</span><span style="color:#ff0000;">?<br /></span><br />Sebenarnya secara Kontrak, biaya proyek itu sudah tidak bisa dihindari. Bila proses administrasi dijalankan tanpa ada keinginan untuk kepentingan pribadi, biaya proyek yang ada tidak mungkin membengkak, kecuali ada tambahan-tambahan diluar Kontrak yang diinginkan oleh pihak Owner.<br />Dapat juga sebagi solusi terakhir, dilakukan penurunan spesifikasi awal sehingga dapat menekan harga satuan yang akan berpengaruh terhadap nilai proyek secara keseluruhan. Tentu saja hal ini harus mendapat persetujuan dari pihak Owner dan Konsultan Perencana. <span style="color:#ff0000;"><strong><em>(rep. arie /doc: ping)</em></strong></span></div>PT. Gerald Dean Mandirihttp://www.blogger.com/profile/08768795430703882070noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1255854601934713219.post-924891961850886412008-12-08T23:48:00.000-08:002008-12-08T23:55:29.197-08:00Ruang Tamu & Meja Makan<a href="http://2.bp.blogspot.com/_OIVXlcNE9tA/ST4kAi5PikI/AAAAAAAAAEs/2MZYqEInWqI/s1600-h/orange.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5277695405110299202" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 298px; CURSOR: hand; HEIGHT: 225px; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://2.bp.blogspot.com/_OIVXlcNE9tA/ST4kAi5PikI/AAAAAAAAAEs/2MZYqEInWqI/s320/orange.jpg" border="0" /></a><br /><div><a href="http://1.bp.blogspot.com/_OIVXlcNE9tA/ST4kAjoGtNI/AAAAAAAAAE0/VDPeOGPnupM/s1600-h/makan.bmp"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5277695405306852562" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 298px; CURSOR: hand; HEIGHT: 225px; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://1.bp.blogspot.com/_OIVXlcNE9tA/ST4kAjoGtNI/AAAAAAAAAE0/VDPeOGPnupM/s320/makan.bmp" border="0" /></a><br /><br /><div><a href="http://3.bp.blogspot.com/_OIVXlcNE9tA/ST4kAlpUC4I/AAAAAAAAAEk/05_HSP8aWjg/s1600-h/kursi.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5277695405848791938" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 298px; CURSOR: hand; HEIGHT: 225px; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://3.bp.blogspot.com/_OIVXlcNE9tA/ST4kAlpUC4I/AAAAAAAAAEk/05_HSP8aWjg/s320/kursi.jpg" border="0" /></a><br /><br /><br /><div><a href="http://1.bp.blogspot.com/_OIVXlcNE9tA/ST4kAbp_i8I/AAAAAAAAAEc/lwX2Lo0qwi4/s1600-h/dec.bmp"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5277695403167288258" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 298px; CURSOR: hand; HEIGHT: 225px; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://1.bp.blogspot.com/_OIVXlcNE9tA/ST4kAbp_i8I/AAAAAAAAAEc/lwX2Lo0qwi4/s320/dec.bmp" border="0" /></a><br /><br /><br /><br /><div><a href="http://2.bp.blogspot.com/_OIVXlcNE9tA/ST4kALAxHjI/AAAAAAAAAEU/ZZ1MZ3qd-_M/s1600-h/asyik.bmp"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5277695398699408946" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 298px; CURSOR: hand; HEIGHT: 225px; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://2.bp.blogspot.com/_OIVXlcNE9tA/ST4kALAxHjI/AAAAAAAAAEU/ZZ1MZ3qd-_M/s320/asyik.bmp" border="0" /></a><br /><br /><br /><br /><br /><div></div></div></div></div></div>PT. Gerald Dean Mandirihttp://www.blogger.com/profile/08768795430703882070noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1255854601934713219.post-35140484942124094042008-12-03T01:11:00.000-08:002008-12-03T01:15:11.361-08:00<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhY7TQ5Se00mu0efa-ql5mH8nEZXpxiGLeLS4gjaYv1V3Erl1Ru6RrO-pLzMjGBfQFw3jH_XsstM4FzpSIvH43KtXtOW-Mh67a6wiDitXr9VpyFH831KJY9dJj4fDQCAKKrCzSQ6xUbuRk/s1600-h/anak+miuda.JPG"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5275489355431465938" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 299px; CURSOR: hand; HEIGHT: 227px; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhY7TQ5Se00mu0efa-ql5mH8nEZXpxiGLeLS4gjaYv1V3Erl1Ru6RrO-pLzMjGBfQFw3jH_XsstM4FzpSIvH43KtXtOW-Mh67a6wiDitXr9VpyFH831KJY9dJj4fDQCAKKrCzSQ6xUbuRk/s320/anak+miuda.JPG" border="0" /></a><br /><div align="justify"><span style="font-size:180%;color:#ff0000;">Eksotik Bergaya</span><strong><span style="font-size:180%;color:#ff0000;"> Bali<br /></span></strong><a title=" " href="http://www.kompas.com/data/photo/2008/11/26/083950p.jpg"></a><br />Bentuknya panggung, mahkotanya tembaga. Pohon kamboja dan air mancur menambah suasana santai.<br />GAZEBO dan lansekap tempat gazebo berada mempunyai hubungan yang tidak terpisahkan. Gazebo dapat tampil maksimal jika didukung lansekap yang tepat dan sesuai, seperti misalnya gazebo ini.<br />Kesan etnik Bali yang eksotis terwujud dari bentuk dan bahan-bahan alami khas Bali yang digunakan pada gazebo. Hal itu juga didukung oleh elemen lansekap berupa kolam renang, patung ikan - yang mengeluarkan air mancur, dan tanaman khas Bali, berupa pohon kambjoa. Lengkaplah gazebo Bali ini.<br />Gazebo dibuat berbentuk panggung. Terdapat bagian dasar (base) berupa betonan cor. Di atasnya terdapat gazebo berlantai panggung. Bagian dasar (base) mendapat finishing teraso warna krem. Sedangkan lantai panggung menggunakan kayu merbau.<br />Kesan gaya Bali muncul terutama dari tiang berbentuk bulat dari kayu kelapa dan atap. Atap menggunakan material khas Bali, yaitu atap alang-alang dengan elemen dekoratif berupa mahkota pada puncak atap. Mahkota itu bukan terbuat dari tanah liat, melainkan dari bahan tembaga. Bahan itu kemudian mendapat finishing emas, sehingga terkesan antik dan mewah. Pada bagian lisplang, dipasang kain warna merah dengan motif khas Bali.<br /></div><div align="justify">ANDA mulai berpikir untuk meletakkan gazebo di halaman rumah Anda? Sebuah ide bagus untuk menciptakan tempat alternatif bersantai di luar rumah. Anda bisa menikmati suasana santai yang nyaman, tanpa harus berada jauh dari rumah.<br />Gazebo bisa Anda letakkan di depan, belakang, atau samping rumah. Tidak hanya di siang hari, malam hari pun Anda bisa menikmati waktu di gazebo. Letakkan lampu di tiang, plafon, atau lantai gazebo. Anda juga bisa menambahkan uplight di semak-semak, atau tanaman rimbun. Coba Anda rasakan, cahaya temaram dapat memberikan kesan tersendiri, ketika Anda bersantai di gazebo.<br />Ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui, sebelum Anda meletakkan gazebo, di halaman Anda. Mari kita simak.<br />Agar proporsi gazebo dan halaman seimbang, sebaiknya gazebo memiliki luas 1/5 dari total luas halaman.<br />Ukuran minimal gazebo adalah 2mx2m. Dengan ukuran demikian, Anda bisa menempatkan meja kecil, kursi bantal, dan beberapa aksesoris.<br />Sebaiknya buat jarak minimal antara tembok terdekat rumah dengan gazebo, sepanjang 2m.<br />Anda perlu berhati-hati jika ingin meletakkan gazebo di bawah pohon buah. Buah yang jatuh, dapat merusak atap gazebo. Selain itu, pohon buah biasanya menjadi sarang serangga. Tentunya serangga-serangga tersebut dapat mengganggu kenyamanan Anda.<br />Biasanya akses menuju gazebo dibuat berupa jalan setapak. Untuk keleluasaan Anda, buat jalan selebar 40cm-90cm.<br />Tanbahkan lampu untuk memberikan tata cahaya yang mempercantik tampilan gazebo. Sebaiknya lampu gazebo dapat dinyalakan atau dimatikan dari dalam rumah. Sediakan pula sekering tersendiri, agar tidak mengganggu penggunaan listrik di rumah induk. </div>PT. Gerald Dean Mandirihttp://www.blogger.com/profile/08768795430703882070noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1255854601934713219.post-67699740579496952922008-12-03T00:54:00.000-08:002008-12-03T01:20:01.927-08:00<div align="justify"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiGhUM27oAe3GtdDu8l8N4WF3RAXFmbe1mXMkbPPOdeSiMZtSppLRywYfMMnZarGplQeeTHnSpIKkQN5Vibt0Ar2BZwUAf4gtMjkApb145VIrmjnxIojeHgGiwWR7ivFImM6XDi_zQfrI/s1600-h/anak+miuda.JPG"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5275485250602959970" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 184px; CURSOR: hand; HEIGHT: 147px" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiGhUM27oAe3GtdDu8l8N4WF3RAXFmbe1mXMkbPPOdeSiMZtSppLRywYfMMnZarGplQeeTHnSpIKkQN5Vibt0Ar2BZwUAf4gtMjkApb145VIrmjnxIojeHgGiwWR7ivFImM6XDi_zQfrI/s320/anak+miuda.JPG" border="0" /></a><br /></div><div align="justify"><br /><br /><br /><span style="font-size:130%;color:#ff0000;"><strong></strong></span></div><div align="justify"><span style="font-size:130%;color:#ff0000;"><strong></strong></span></div><div align="justify"><span style="font-size:130%;color:#ff0000;"><strong></strong></span></div><div align="justify"><span style="font-size:130%;color:#ff0000;"><strong></strong></span></div><div align="justify"><span style="font-size:130%;color:#ff0000;"><strong></strong></span></div><div align="justify"><span style="font-size:130%;color:#ff0000;"><strong></strong></span></div><div align="justify"><span style="font-size:130%;color:#ff0000;"><strong></strong></span></div><div align="justify"><span style="font-size:130%;color:#ff0000;"><strong></strong></span></div><div align="justify"><span style="font-size:130%;color:#ff0000;"><strong>Dilema Bos Muda Usia</strong></span><br /><br /><span style="color:#ffff00;">Bestari Kumala Dewi</span> </div><a title=" " href="http://www.kompas.com/data/photo/2008/12/03/132909p.jpg"></a><div align="justify"><br /><span style="color:#ff0000;"></span></div><div align="justify"><span style="color:#ff0000;"></span> </div><div align="justify"><span style="color:#ff0000;">Kompas Rabu, 3 Desember 2008 13:30 WIB</span> </div><div align="justify"><br />Menjadi pemimpin atau atasan di usia muda memang menjadi suatu kebanggaan dan prestasi tersendiri. Namun, tak sedikit orang yang akan meragukan kemampuan Anda sebagai pemimpin muda. Selain harus berhadapan dengan tanggung jawab pekerjaan yang lebih besar, tentu juga harus berhadapan dengan berbagai karakter anggota tim yang berbeda. Tak jarang, ini sering menimbulkan dilema tersendiri bagi para pemimpin muda.<br /><span style="color:#ff0000;"><strong>- Idealis vs usia</strong></span><br />Biasanya salah satu alasan seseorang terpilih sebagai leader di usia muda adalah sikap idealisnya. Orang yang bersikap idealis cenderung melakukan segala hal sesuai dengan aturan dan berusaha menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Sayangnya, sikap idealis ini terkadang justru sulit diterapkan saat menjadi seorang pimpinan. Pasalnya, anggota tim yang dipimpin tak selalu berusia lebih muda ataupun memiliki masa kerja yang lebih sebentar. Situasi inilah yang sering menimbulkan rasa sungkan dan tak enak hati.<br />Padahal, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang tak pandang bulu dan bisa menerapkan peraturan kepada semua karyawannya. Misalnya saja, karena seorang karyawan yang lebih senior membuat kesalahan, lantas selalu dibiarkan dan didiamkan. Cepat atau lambat, situasi ini akan membuat karyawan lain membentuk penilaian sendiri tentang gaya kepemimpinan Anda. Meskipun begitu, tak berarti juga tanpa kompromi, karena ingin segalanya berjalan sempurna, Anda tak segan memberi hukuman bahkan melakukan pemecatan saat ada pelanggaran. Yang terpenting, terapkan semua peraturan dan hukuman sesuai dnegan porsinya.<br /><br /><span style="color:#ff0000;"><strong>- Ciptakan peraturan baru<br /></strong></span>Seorang pemimpin muda biasanya cenderung memiliki gairah dan semangat yang meluap-luap. Salah satunya dengan menciptakan peraturan-peraturan baru. Namun, mengikuti peraturan baru tentu tak semudah membalikkan telapak tangan. Bagaimanapun, karyawan perlu waktu beradaptasi dengan peraturan yang berbeda. Tak semua orang bisa menerima perubahan ini dengan senang hati karena telah terbiasa dengan budaya atau tradisi lama. Bahkan, besar kemungkinan Anda akan dianggap sok tahu dan tak menghormati tradisi lama. Karena itu, ada baiknya saat membuat peraturan baru Anda berdiskusi dengan karyawan lain, mana yang akan dipertahankan dan mana yang akan diperbarui.<br />- Mempertahankan keputusan<br />Saat membuat suatu keputusan, mungkin akan ada beberapa orang yang tak setuju dengan keputusan Anda. Bahkan beberapa berkeras agar Anda mengubah keputusan tersebut. Sebelum melangkah lebih jauh, cobalah melihat permasalahan lebih teliti. Cek kembali apakah keputusan yang Anda buat sudah sesuai standar dan bisa dipertanggungjawabkan. Intinya Anda tak perlu terlalu menuruti setiap tuntutan karyawan. Mengubah keputusan yang telah dibuat akan membuat Anda dinilai plin-plan dan tidak konsisten.<br /><strong><span style="color:#ff0000;">- Memberi masukan dan kritikan</span></strong><br />Salah satu upaya seorang pemimpin untuk melakukan perbaikan kinerja karyawannya adalah dengan memberi masukan ataupun kritikan yang bersifat membangun. Namun, pada kenyataannya memberi kritikan pada setiap orang juga bukanlah hal mudah. Ada karyawan yang bisa menerima dan menganggapnya sebagai proses perbaikan, tetapi tak sedikit karyawan yang kecewa dan tak bisa menerima kritikan. Meski begitu, sebagai pemimpinan Anda harus tetap bersikap tegas. Cobalah untuk menyampaikan setiap masukan dan kritikan secara personal dan komunikatif. Hindari menunjukkan kesalahan seseorang di depan umum, ini akan membuatnya malu dan merasa tak dihargai.<br />- Meluruskan isu<br />Ada kalanya, perusahaan diterpa isu yang belum tentu kebenarannya. Banyak pemimpin yang tak mau repot menangani isu-isu yang beredar karena enggan dianggap menanggapi permasalahan sepele. Padahal, di titik tertentu, kondisi ini dapat memengaruhi semangat kerja karyawan. Sebut saja isu kerugian perusahaan. Bila tak diluruskan, bisa jadi isu ini akan semakin berkembang dan membuat resah karyawan. Karena itu, tak ada salahnya bila Anda mulai pasang telinga untuk mengetahui sejauh mana isu berkembang. Nah, saat isu tersebut semakin tak bisa dipertanggungjawabkan, ada baiknya Anda sebagai pemimpin turun tangan menjelaskan keadaan perusahaan yang sebenarnya.<br /><br /><span style="color:#ff0000;"><strong>- Jaga profesionalisme</strong></span><br />Terkadang intensitas kedekatan Anda sebagai pemimpin dengan karyawan justru kerap menimbulkan masalah. Pasalnya, semakin dekat Anda dengan seseorang, akan semakin sering Anda merasa tak enak hati untuk menegur kesalahannya. Ini membuat sebagian pemimpin memilih bersikap kaku dan tak bersahabat dengan karyawannya. Padahal, sikap kaku atasan akan membuat karyawan bersikap tertutup. Pada dasarnya, tak masalah bila Anda bersikap bersahabat karena dengan hubungan yang nyaman bisa meningkatkan kinerja karyawan. Yang penting, Anda bisa menentukan batasan-batasan.* </div>PT. Gerald Dean Mandirihttp://www.blogger.com/profile/08768795430703882070noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1255854601934713219.post-87960518169774521922008-11-26T23:22:00.000-08:002008-11-26T23:33:06.160-08:00<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2zS6zk2ma5I6uaHotbe8fdV8pwDNeGBH3x7H_oS9R9MDjb2gw7nDvlK6SM8aKkXkEDqDd2MiQ2N35pCf5k2tRShIivPEcMHZSvJxnyLvuYiiW5lg_-i7X7ibVXSjDDaTbxc1omH-_Nds/s1600-h/rooseno_hp.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5273237022247587042" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 249px; CURSOR: hand; HEIGHT: 320px" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2zS6zk2ma5I6uaHotbe8fdV8pwDNeGBH3x7H_oS9R9MDjb2gw7nDvlK6SM8aKkXkEDqDd2MiQ2N35pCf5k2tRShIivPEcMHZSvJxnyLvuYiiW5lg_-i7X7ibVXSjDDaTbxc1omH-_Nds/s320/rooseno_hp.jpg" border="0" /></a><br /><div align="justify"><span style="color:#ff0000;"><strong><span style="font-size:180%;">Roosseno, Teknik Sipil dan Keajaiban Dunia</span></strong></span></div><span style="color:#ff0000;"><strong><span style="font-size:180%;"></span></strong><br /><div align="justify"><br /></span></div><span style="color:#ffff00;">NINOK LEKSONO</span><span style="color:#ffff00;"></span><br /><div align="justify"><br />”Sebagai insinyur muda, Roosseno selalu mengutamakan penggunaan beton untuk bangunan teknik sipil karena (ia) berpendapat 'raw material' beton mudah diperoleh di Indonesia sehingga harga bangunan dapat menjadi murah.”<br />(Dr Ir FX Supartono, dalam Pembukaan Seminar Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia, Jakarta, 19 Agustus 2008)<br />Seminar tahunan Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI) kali ini tepat. Pertama, HAKI mengangkat topik yang relevan dan menjadi kerisauan bangsa kita, yakni ”pengaruh gempa dan angin terhadap struktur”. Fenomena bencana alam—lebih-lebih dalam skala dramatik—yang dalam beberapa tahun terakhir sering mengguncang negara kita, membuat ahli konstruksi perlu meninjau kembali teknik konstruksi di Tanah Air. Sudah mampukah konstruksi yang ada sekarang ini menahan gempa tektonik berkekuatan—katakan—8,5 skala Richter?<br />Kedua, yang tidak kalah pentingnya, adalah menjadikan seminar sebagai penghargaan kepada almarhum Prof R Roosseno Soerjohadikusumo dan mendedikasikan seminar ini untuk memperingati 100 tahun kelahirannya pada 2 Agustus silam.<br />Seperti telah disinggung dalam kutipan di awal tulisan ini, Roosseno adalah pelopor konstruksi beton di Indonesia. Ia juga guru yang baik di bidang ilmu beton, juga profesional dan nasionalis sejati yang selalu mengabdi dan berjuang bagi kemajuan bangsa dan Tanah Air-nya.<br />Riwayat lebih lengkap tentang Roosseno kini dapat didalami melalui dua buku yang terbit seiring peringatan 100 tahun kelahirannya, yaitu Cakrawala Roosseno karya Eka Budianta dan Roosseno—Jembatan dan Menjembatani (Editor Wiratman Wangsadinata dan G Suprayitno). Tentu saja untuk mengenal lebih dekat sosok Roosseno secara up close and personal, karya Eka lebih dari memadai, sementara buku suntingan Wiratman dan Suprayitno menghadirkan visi seorang Roosseno, khususnya dalam bidang ilmu teknik, tetapi juga dalam bidang lain, termasuk dalam ilmu perdamaian (polemologi).<br />Menyusuri pemikiran ilmiah Roosseno yang tertuang dalam buku seperti menyusuri kembali perkembangan rekayasa teknik, dalam hal ini teknik sipil, di Indonesia. Hal itu antara lain—dalam konteks waktu itu (1963), tatkala menjadi promotor Proklamator—disebut karya-karya teknik sipil yang di dalamnya ada peranan Bung Karno, yakni Gedung Pola, Kompleks Asian Games, Hotel Indonesia, Jakarta By-Pass, Masjid Istiqlal, dan Tugu (Monumen) Nasional.<br /><br /><br /><span style="font-size:130%;color:#ff0000;">Roosseno dan teknik sipil</span></div><span style="font-size:130%;color:#ff0000;"></span><br /><div align="justify"><br />Sambil mengenang Roosseno, mau tak mau terkenang juga ilmu teknik sipil, yang sering didefinisikan sebagai disiplin teknik profesional yang berurusan dengan desain, konstruksi, serta pemeliharaan bangunan fisik dan lingkungannya. Di dalamnya termasuk jalan raya, jembatan, bendungan, terusan, dan gedung-gedung.<br />Ini adalah bidang teknik yang paling tua setelah teknik militer dan memang sengaja didefinisikan demikian untuk membedakan dengan teknik militer. Ada yang menyebut, bidang ini berawal antara tahun 4000 dan 2000 sebelum Masehi di Mesir Kuno dan Mesopotamia, yaitu ketika manusia mulai berhenti menjadi makhluk nomaden dan ingin menetap di satu tempat. Karena itu lalu manusia memerlukan rumah.<br />Dari tujuan awal yang simpel tersebut berikutnya lahir karya teknik sipil yang amat mengagumkan, bahkan di antaranya menjadi keajaiban dunia, seperti Piramida Mesir dan dari wilayah Nusantara sendiri Candi Borobudur. Pada abad ke-20, apa yang sering disebut sebagai keajaiban dunia juga kental bernuansa teknik sipil. Menurut Himpunan Insinyur Sipil Amerika (ASCE), karya-karya yang digolongkan keajaiban teknik sipil abad ke-20 adalah Terowongan Channel (Inggris-Perancis), CN Tower (Toronto), Empire State Building (New York), Golden Gate (San Francisco), Bendungan Itaipu (Brasil-Paraguay), Sistem Perlindungan Laut Utara Belanda, dan Terusan Panama.<br />Keajaiban internasional tersebut memperlihatkan kemampuan masyarakat modern untuk mencapai puncak yang sebelumnya tak terjangkau. Capaian itu juga mencibir ucapan yang dikatakan sebelumnya ”Itu tak bisa dikerjakan” (ASCE, Situs www.ce.memphis.edu, 1996/1997).<br />Himpunan di Amerika ini mendapatkan masukan dari pakar teknik terkemuka dari berbagai penjuru dunia untuk mempertimbangkan faktor-faktor seperti desain dan konstruksi yang belum pernah dikerjakan (pioneering), juga kontribusinya bagi kemanusiaan, serta tantangan-tantangan teknik yang berhasil diatasi.<br />Karya-karya yang dipilih memang mengingatkan orang pada Tujuh Keajaiban Dunia masa lalu, yang melukiskan keterpesonaan manusia terhadap karya teknik yang tampaknya menerobos batas alam itu. Sementara keajaiban kuno hanya sedikit saja yang tinggal, keajaiban modern menampilkan warisan teknik sipil terhadap abad ke-20.<br />Dalam perkembangan ilmu teknik sipil yang mengagumkan itulah Roosseno lahir, tumbuh, dan berkarya. Tentu apa yang sekarang berkembang sudah jauh berbeda dengan teknik sipil saat Roosseno hidup.</div><br /><div align="justify"><br />Namun, kalau harus meringkaskan, prinsip dasar beton masih tetap sama, kata FX Supartono. Unsur-unsurnya tetap semen, air, dan kerikil, hanya saja adonan jauh lebih baik dengan tambahan admixture yang membuat hasil lebih plastis. Pada masa lalu air harus banyak karena kalau tidak banyak adonan tak bisa dituang. Kini, air bisa dibuat lebih sedikit sehingga hasilnya lebih kuat.<br />Untuk soal kekuatan ini, pada masa Roosseno orang berbicara pada kekuatan 20 MPa (megapascal, atau satu juta pascal; satu pascal melambangkan kekuatan beton yang mampu menahan tekanan sebesar satu kilogram per cm persegi). Kini, angka tersebut sudah berlipat jauh.<br />Namun, yang tidak kalah penting dari pencapaian fisik adalah warisan ilmu dan semangat dari Roosseno kepada generasi penerus. Semasa masih hidup, Bapak Konstruksi Beton kita ini dikenal bisa menjelaskan ilmu-ilmu yang sulit dengan cara penyampaian sederhana. Dengan itu, murid-murid diharapkan lebih terinspirasi lagi, dan semakin cinta mendalami teknik sipil. </div>PT. Gerald Dean Mandirihttp://www.blogger.com/profile/08768795430703882070noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1255854601934713219.post-63377388576870089312008-11-26T21:07:00.000-08:002008-11-26T23:20:04.207-08:00<div align="justify"><span style="color:#ff0000;"><strong>BUMN Konstruksi Masih Mendominasi</strong><br /></span><span style="color:#ffff33;">by : Wahyu Utomo</span></div><div align="justify"><br />Indikator kesehatan perusahaan bisa dilihat dari rasio keuangan dan kesehatan perusahaan<br /><br />SEJATINYA meski tidak kentara, persaingan industri jasa konstruksi bisa dikatakan kompetitif. Pemainnya pun beragam ada swasta seperti PT Total Bangun Persada, dan PT Bangun Tjipta serta BUMN seperti PT Adhi Karya Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, PT Waskita Karya, PT Hutama Karya, PT Istaka Karya dan PT Nindya Karya.<br />Kendati perusahaan jasa konstruksi berstatus pelat merah lebih mendominasi, secara pencitraan, publik atau masyarakat lebih akrab dengan Total Bangun Persada maupun swasta lainnya.<br />Namun sesungguhnya kiprah BUMN relatif besar. Ini bisa disaksikan dari banyaknya gedung perkantoran mentereng, perumahan, apartemen khususnya di kota Jakarta yang dibangun oleh BUMN tersebut. Jumlahnya pun telah mencapai ratusan gedung, apartemen, hotel, dan bangunan lainnya.<br />Memang tidak semua perusahaan jasa konstruksi BUMN memiliki kinerja baik. Hanya beberapa saja yang terkenal seperti Adhi Karya, dan Wijaya Karya.<br />Lantas bagaimana dengan BUMN kosntruksi lainnya? PT Pembangunan Perumahan (PP), diakui banyak pihak sebagai yang terbaik untuk urusan bangun-membangun gedung atau properti sejenis. Wajar saja karena sejak didirikan tahun 1953 dia telah diposisikan sebagai kontraktor perumahan (housing) dan gedung tinggi.<br />Pengakuan atas kualitas produk yang dihasilkan bisa dilihat dari diraihnya sertifikat ISO 9001:2000. PP juga sekaligus menjadi perusahaan kontraktor pertama di Indonesia yang meraih sertifikasi tersebut pada bulan Juli 1994.<br />Selama berkiprah, PP sudah membangun ratusan gedung, apartemen, hotel di DKI Jakarta. Lebih dari itu, produk-produk bangunan tinggi yang dihasilkan oleh PP tersebar di berbagai kota di Indonesia.<br />Hingga kini PP masih lebih mengkhususkan diri pada pengerjaan bangunan ketimbang yang lain seperti jembatan, irigasi, dll. Ini bisa dilihat dari tipe pekerjaannya, tahun 2003, PP menyelesaikan 650 pekerjaan konstruksi bangunan dari total 994 pekerjaan, atau sekitar 65 persen. Untuk tahun 2004, PP menargetkan menyelesaikan 64,5 persen pekerjaan bangunan yang ditangani (675 pekerjaan bangunan berbanding total 1.044 pekerjaan).<br />Menurut Bambang Tri Wibowo, Direktur Operasi PP, pihaknya kini masuk peringkat tiga besar di antara sembilan BUMN konstruksi. Bahkan tahun 2006, PP dinobatkan sebagai BUMN terbaik. Prestasi ini bukan diraih dengan mudah. Untuk mencapai posisi ini, PP harus jatuh bangun.<br />Dia mencontohkan ketika memasuki krisis moneter tahun 1998, PP mengalami masa-masa teramat sulit. Ketika itu, perusahaan mengalami tiga cobaan sekaligus.<br />Pertama adalah tidak mendapatkan proyek, kedua proyek yang sudah ada tidak bisa berlanjut, karena tidak ada kas masuk. Di tengah kesulitan ini, PP tetap diwajibkan untuk bisa mengerjakan sesuai dengan kontrak. Sedangkan ketiga adalah melonjaknya harga barang-barang.<br />Dari sisi eksternal, permasalahan juga cukup pelik. Saat itu, para supplier berlomba-lomba untuk menagih utang. Bambang Triwibowo, yang saat ini menjabat sebagai Direktur Operasi PP, turut berjuang bersama perusahaan ini untuk melalui masa-masa paceklik.<br />Untuk menyelesaikan masalah itu, PP menggunakan berbagai cara. Langkah pertama yang dilakukan adalah menyelesaikan masalah internal. “Di cabang-cabang, kami mengajak karyawan untuk mengurangi gaji. Kami sendiri (Kepala Cabang) mengurangi gaji dan diikuti di bawahnya,” katanya ketika ditemui Jurnal Nasional di ruang kerjanya beberapa waktu lalu.<br />Bagaimana menyelesaikan masalah eksternal? Bambang mengaku menghindari supplier datang untuk menagih utang. “Saya sampaikan bahwa kami belum bisa bayar. Saya minta mereka menunggu dan saat kami bangkit lagi nanti,” kata dia menjelaskan.<br />Bagi supplier yang tidak percaya, ia menawarkan untuk menjual dengan sangat murah real estate dan tanah yang dimiliki PP.<br />Menurut dia, cara ini cukup efektif. Dengan demikian, PP memperoleh banyak keuntungan dari segi cash flow dan perumahan mereka juga laku terjual.<br />Sedangkan bagi pembeli yang bandel yang tidak mau membayar pada PP, dia mengadukan ke Kejaksaan Agung (Kejakgung). “Akhirnya kami selamat. Ada yang keluar dengan baik-baik dan kami beri jalan,” ujarnya.<br />Lebih lanjut dia mengatakan, saat ini, PP seperti sebuah pohon. “Pohon itu harus dirawat supaya sehat. Namun sehat saja belum cukup. Selain sehat, pohon juga harus tumbuh dengan baik, supaya berbuah.”<br />Indikator kesehatan dari perusahaan bisa dilihat dari rasio-rasio keuangan maupun rasio-rasio kesehatan perusahaan. Pemasaran, penjualan, pemasukan setelah pajak PP, saat ini tumbuh sekitar 18 persen per tahun. “Untuk mendukung ini semua, kami terus-menerus memikirkan strategi pengembangan sumber daya manusia. Karena tuntutan target perusahaan yang selalu naik dari tahun ke tahun. Padahal keadaan pasar tidak bisa dipastikan. Maka tidak bisa tidak, perusahaan harus memikirkan langkah-langkah pengembangan, supaya ada sumber-sumber pemasukan lain, bila usaha jasa kosntruksi sudah di posisi maksimal,” ucapnya.<br />Karena itu PP membuat usaha baru, yang berupa investasi jalan Tol bersama PT Citra Marga Nusaphala Persada TBK (CMNP), PT Waskita Karya, dan PT Hutama Karya, untuk ruas Tol Depok - Antasari. Selain itu, PP juga berusaha dengan anak-anak perusahaan yg lain. Misalnya dengan PT Mitra Pola Sarana untuk penyewaan gedung. Juga usaha-usaha di bidang developer, dengan melihat semua aspek secara hati-hati. “Namun, bila kita melihat angka-angka APBN yang selalu naik nilainya. Belum lagi infrastruktur yang mendapat prioritas tinggi, maka kami melihat bisnis jasa konstruksi nasional masih sangat menjanjikan,” kata pria yang hobi nonton teater ini.<br />Setelah PP, nama yang sering menjadi langganan developer adalah PT Wijaya Karya (Wika). Berdiri tahun 1960, buah karya (masterpiece) dari Wika bisa dijumpai di Jakarta berupa gedung perkantoran, apartemen, kondominium, mal, dll. Meski begitu PT Wika lebih banyak dikenal sebagai kontraktor jalan tol dan jembatan.<br />Tidak bisa dilupakan nama-nama lain yang cukup dikenal dalam pengerjaan konstruksi khususnya property yakni PT Nindya Karya dan PT Hutama Karya.<br />Mantan Menteri Perumahan Siswono Yudohusodo menilai kiprah BUMN konstruksi tersebut relatif cukup besar kontribusinya untuk perkembangan sektor properti khususnya. Namun, ke depan peran tersebut perlu diperbesar lagi. </div>PT. Gerald Dean Mandirihttp://www.blogger.com/profile/08768795430703882070noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1255854601934713219.post-15376056669963770462008-11-26T00:09:00.000-08:002008-12-03T01:33:24.908-08:00Tour Pangandaran Nov' 2008Walaupun sudah stress dalam bekerja, <strong><span style="color:#ffff00;">PT. Gerald Dean Mandiri</span></strong> mempunyai jadwal untuk Tour penghilang stress...?PT. Gerald Dean Mandirihttp://www.blogger.com/profile/08768795430703882070noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1255854601934713219.post-55626735762514160432008-11-25T23:19:00.000-08:002008-11-27T23:42:43.915-08:00Sang Direktur<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1iVB1UxCOgPF6ObRFKwQKq6M8-zA4xDyA8TjecVUQyvLpHhJjp9c65mTJAWkFyrHdmKJ4KpIGKkrsUtrH8GSI6cAkv0_rDC3tPIIDRxDlXrs_OcI482YB0pysdIGJxJuGqRMFnkmyx-M/s1600-h/Copy+of+DSC_0086.JPG"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5272865379511123314" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 222px; CURSOR: hand; HEIGHT: 320px" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1iVB1UxCOgPF6ObRFKwQKq6M8-zA4xDyA8TjecVUQyvLpHhJjp9c65mTJAWkFyrHdmKJ4KpIGKkrsUtrH8GSI6cAkv0_rDC3tPIIDRxDlXrs_OcI482YB0pysdIGJxJuGqRMFnkmyx-M/s320/Copy+of+DSC_0086.JPG" border="0" /></a><br /><div><strong><span style="color:#ff0000;">Mr. Ir. Kurnia Djuhari, MT.</span></strong> dengan latar belakang lulusan <strong>ITB</strong> <em><span style="color:#ff0000;">Institute Tekhnology of Bandung</span><span style="color:#000099;">.</span> </em>Sosok muda yang bijak ini telah mendirikan perusahan Consultant yang telah berkembang di Indonesia saat ini. </div><br /><div>Perusahaan tersebut adalah <strong><span style="color:#ffff00;">PT. Gerald Dean Mandiri</span></strong> yang mencakup <strong><span style="color:#ff0000;">Design Engineering</span></strong> <span style="color:#ff0000;"><em>Structure, Architecture dan Mechanical & Electrical serta Manajemen Konstruksi (Construction Management)</em></span>. </div><div></div><div><strong><span style="color:#ff0000;"><em>Sang Direktur</em></span></strong> ini paling dekat dengan karyawannya. Sebagian besar karyawannya loyal terhadap sang Direktur ini. Sumbang sih terhadap karyawan berupa saran-saran, nasehat-nasehat, motivasi, bahkan karyawan diberikan kesempatan belajar dan maju untuk memimpin proyek-proyek yang sedang berjalan.</div><div></div><div><strong><em><span style="color:#ff0000;">Sang Direktur</span></em></strong> si pekerja keras, tak mengenal lelah! Hal ini kadang-kadang membuat sebagian karyawan menganggapnya workhaholic/tidak membuang waktu dengan percuma/menyia-nyiakan waktu/boleh dibilang kurang menikmati hidup.</div><div></div><div>Kantor <span style="color:#ffff00;"><strong>PT. Gerald Dean Mandiri </strong></span><span style="color:#000000;">berpusat</span><span style="color:#000000;"> </span>di kawasan Elite Jakarta Utara Komp. Gading Grande Kelapa Gading Jakarta Utara Indonesia.</div><br /><div></div><br /><div></div><br /><div></div>PT. Gerald Dean Mandirihttp://www.blogger.com/profile/08768795430703882070noreply@blogger.com5